
Saya akui, saya sudah tahu hari ini akan tiba. Awalnya, saya dengan santai memindahkan video 4K dan semua file proyek ke NAS seolah-olah ruangnya tak terbatas. Kemudian, lampu merah peringatan menyala. Backup mulai gagal, file-file rusak, dan semuanya terasa lambat. Panik, saya langsung mengambil tindakan. Yang saya temukan bukan hanya tumpukan sampah digital, tapi juga kebiasaan menimbun data selama bertahun-tahun. Membersihkannya ternyata memuaskan!
Jika NAS Anda juga kehabisan napas, berikut adalah 7 solusi yang bisa membantu Anda mendapatkan ruang kembali, seperti yang saya lakukan.
1. Membersihkan Snapshot
Ini adalah solusi instan yang efektif.
Snapshot di Hyper Backup Synology menumpuk tanpa terkendali. Begitu juga dengan snapshot volume yang saya simpan untuk keadaan darurat. Tapi, saya jelas tidak membutuhkan backup proyek dari beberapa bulan lalu.
Setelah membersihkan backlog yang tidak perlu dan membatasi retensi versi, saya berhasil menghemat lebih dari 200GB dalam satu jam. Jika Anda menggunakan snapshot untuk folder atau volume, ini adalah langkah pertama yang wajib dilakukan.
2. Menghapus File Media Duplikat
Dua kali file, dua kali lipat penyimpanan.
Setelah memeriksa penyimpanan saya dengan seksama, saya menemukan banyak file identik dengan nama yang sedikit berbeda. Beberapa kesalahan backup menggandakan foto dan video keluarga saya, bahkan dari tiga perangkat berbeda! Saya juga menemukan video 4K dalam berbagai format yang tersimpan di lokasi berbeda.
Saya menggunakan Storage Analyzer bawaan Synology untuk melacak file duplikat, tetapi Anda juga bisa menggunakan alat pihak ketiga seperti fdupes. Media biasanya memakan ruang terbesar, jadi deduplikasi akan sangat membantu. Prosesnya memang melelahkan, tapi sepadan dengan hasilnya.
3. Memindahkan Data ‘Dingin’ (Cold Storage)
Jangan buang hard drive eksternal Anda!
Ada data yang sering Anda butuhkan, dan ada data yang hanya perlu Anda simpan. Sampai peringatan ruang penuh muncul, saya tidak membedakan keduanya. Sekarang saya sadar seharusnya saya melakukannya dari dulu. Saya segera mencolokkan hard drive eksternal 4TB lama ke NAS dan memindahkan semua beban mati.
Semua rekaman arsip, raw camera dumps, proyek klien lama, dan lain-lain langsung dipindahkan ke drive yang tidak saya butuhkan secara aktif. Hebatnya lagi, karena drive tetap terpasang, file-file saya tetap bisa diakses di jaringan.
4. Mengompresi File yang Belum Dikompres
Peras setiap bit ruang yang tersisa.
Meskipun ada file yang bisa dipindahkan ke drive eksternal, ada juga file yang perlu saya akses sesekali. File video yang belum dikompres adalah penyebab utama borosnya penyimpanan, termasuk file WAV lossless, foto RAW, dan lainnya. Untuk mengatasinya, saya mengonversi banyak file ini ke format yang lebih efisien.
Memang ada penurunan kualitas, tapi jujur saja, file-file proyek ini sudah melewati masa berlakunya, jadi tidak ada gunanya menyimpannya dalam format yang tidak efisien. Selain media, Anda juga bisa mengompres semua jenis file. Dengan cara ini, saya berhasil menghemat 100GB penyimpanan lagi dalam satu sore.
5. Memangkas Ekstra
Semua yang Anda lupakan juga harus dibuang.
Setelah menggali NAS saya, saya menemukan beberapa tugas backup yang terus gagal karena jadwal daya NAS yang mengganggu. Ini menghasilkan puluhan backup rusak yang memakan ruang secara tidak perlu.
Selain itu, ada beberapa aplikasi yang pernah saya instal untuk dicoba dan tidak pernah saya hapus. Akibatnya, mereka terus diperbarui dan menggunakan penyimpanan. Membersihkannya tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga membuat NAS berjalan lebih lancar.
6. Memindahkan Volume Docker
SSD khusus menyelamatkan hari.
Saya tidak berencana menjalankan VM dan kontainer Docker ketika membeli NAS baru. Kebutuhan saya cukup sederhana, dan perangkat keras yang saya dapatkan sesuai dengan kebutuhan tersebut. Docker dan VM berjalan dengan baik selama bertahun-tahun, tetapi mereka tetap membebani sistem saya. Inilah saatnya untuk melakukan sesuatu.
Yang membantu saya adalah menambahkan SSD terpisah dan memindahkan semua volume kontainer ke drive tersebut. Ini adalah solusi yang sangat membantu. Tidak hanya membebaskan ruang di volume penyimpanan utama saya, tetapi juga membuat Docker berjalan lebih cepat.
7. Memikirkan Kembali Cara Saya Menggunakan NAS
Beberapa fundamental juga perlu diubah.
Ini bukan perbaikan secara langsung, tetapi perubahan pola pikir yang penting. Saya berhenti memperlakukan NAS saya seperti tempat pembuangan sampah tempat saya bisa membuang semua data digital. Saya membuat beberapa perubahan pada cara saya menyimpan data dan melepaskan kebutuhan untuk menimbun barang-barang lama. Dimulai dengan menetapkan tanggal kedaluwarsa pada unduhan dan berusaha untuk tidak terlalu rewel tentang menyimpan semuanya secara offline. Jika cloud bisa melakukan pekerjaan dengan cukup baik, saya akan membiarkannya mengambil alih.
Saya berpikir tentang NAS sebagai lubang tak terbatas, tetapi ternyata itu adalah ruang yang terbatas. Saya tidak hanya lebih berhati-hati tentang apa yang masuk ke NAS saya, tetapi juga apa yang bisa saya hindari untuk disimpan di sana.